A. Dasar Pemikiran
Masa remaja awal merupakan masa transisi, dimana
usia antara 13 sampai 16 tahun terjadi perubahan baik sacara
fisik, psikis, maupun secara sosial (Hurlock, 1973). Melihat kondisi tersebut apabila didukung oleh
lingkungan yang kurang kondusif dan sifat kepribadian yang kurang baik akan
menjadi pemicu tinbulnya berbagai penyimpangan perilaku dan perbuatan-perbuatan
negatif yang melanggar aturan dan norma yang ada di masyarakat yang biasa disebut
dengan kenakalan remaja.
Kecenderungan kenakalan
remaja adalah kecenderungan remaja untuk
melakukan tindakan yang melanggar aturan yang dapat mengakibatkan kerugian dan
kerusakan baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain yang dilakukan
remaja. Aspek–aspeknya terdiri dari aspek perilaku yang melanggar aturan atau
status, perilaku yang membahayakan diri sendiri dan orang lain, dan perilaku
yang mengakibatkan korban fisik.
Kenakalan remaja bahkan
bisa sampai berakibat pada ketergantungan kesehatan alat reproduksi,
aborsi dan kematian yang diakibatkan gagal aborsi atau terkena
HIV/AIDS. Mengingat banyaknya kasus tentang kesehatan reproduksi diantara
ramaja. Hal ini dapat ditunjukan dari tingginya kasus AIDS pada kelompok umur remaja yang mencapai 240
kasus (menurut laporan Departemen Kesehatan pada September 2001). Disamping
itu, banyaknya
kasus pergaulan bebas diantara remaja menyebabkan timbulnya kasus hamil diluar
nikah. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Demografi-UI,
dengan BKKBN tentang Baseline Survey Kesehatan Reproduksi Remaja, banyak remaja
yang telah mendiskusikan masalah hubungan seksual termasuk hubungan seksual
premarital status dengan teman sebaya. Sebagai tambahan, remaja atau
pemuda di Indonesia saat ini mulai cenderung
memilih pasangannya sendiri dari pada dipilihkan oleh orangtua mereka.
Lebih dari 40% remaja (15-24 thn) mengatakan bahwa AIDS adalah penyakit yang
berbahaya, namun pengetahuan mengenai proses penyakit tersebut dan resikonya
sangat rendah. Masalah remaja mengenai penyalahgunaan narkoba juga semakin hari
semakin memprihatinkan, Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pemberitaan baik media
cetak maupun media elektronik tentang penularan
HIV/AIDS melalui jarum suntik mengalami peningkataan yang sangat tinggi.
Kondisi tersebut menggambarkan cukup banyak permasalahan kesehatan reproduksi
yang timbul di antara remaja.
B. Tujuan
Tujuan kegiatan adalah untuk
menyelamatkan
generasi muda dari perbuatan asusila moral yang merusak masa depan mereka karena terpengaruh pada
pergaulan negatif yakni penggunaan NAPZA (Nikotin,
Antibotic Psycotrapica, dan Zat Aditif lainnya) dan pergaulan bebas. PIK
Remaja PERSEPSI juga mendidik remaja untuk mencintai seni budaya daerah (Tradisional) dan
remaja juga dilatih beberapa keterampilan dan kegiatan olahraga sebagai kegiatan positif untuk bekal menuju masa
depan.
Dalam upayanya
menumbuhkan PIK Remaja dan tertib adminisrtasi, PIK Remaja PERSEPSI terus berupaya mencari informasi dan membenahi diri baik kegiatan
maupun administrasi dan pelaporan. Begitu
banyak PR yang harus dikerjakan dan walau dengan segala
keterbatasan PIK remaja PERSEPSI terus berupaya untuk mensosialisasikan PIK Remaja dan berusaha
bertahan dan berkembang dalam segala segi yang positif.
PIK Remaja PERSEPSI yang beranggotakan 27 orang terdiri dari empat pengurus Inti, 2 (Dua) pendidik sebaya, 2 (Dua) konselor sebaya dan
19 (Sembilan belas) anggota yang sudah difungsikan
dalam beberapa bagian tugas/seksi sampai dengan saat ini dapat terus bertahan dan berkembang dengan agenda kegiatan
sosialisasi PIK Remaja (talkshow) kepada
karang taruna dan organisasi remaja lainnya dilingkungan Kecamatan Waylima dan sekitarnya.
PIK Remaja PERSEPSI juga mempunyai
tujuan ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, menyelamatkan generasai penerus harapan dari
perbuatan tidak bertanggungjawab dan ikut mendidik generasi muda agar mempunyai
jiwa idealis, cinta tanah air, dan mau berkorban demi agama, bangsa, dan negara. Juga berusaha
membantu mengurangi permasalahan kenakalan remaja.
Dengan izin Tuhan
Yang Maha Esa dan dukungan dari Masyarakat (generasi muda khususnya)
serta pemerintah daerah, PIK Remaja PERSEPSI dapat terus mempertahankan
keberadaannya. Semoga Allah meridhoi kita semua. Amiiiin.................
C. Motto
“Hiasi Hidupmu dengan
Karya dan Prestasi”
0 komentar:
Posting Komentar